Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung min menjadi buah bibir lantaran jadi figur sentral perseteruan Ole Gunnar Solskjaer dan Jose Mourinho. Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer tak senang melihat kelakuan Son Heung min yang dipandangnya berlebihan ketika dilanggar Scott McTominay. Ole Gunnar Solskjaer tak sungkan melayangkan serangan kata kata untuk Son Heung min yang sekaligus menjadi sebab Manchester United gagal mencatat keunggulan di atas Tottenham di babak pertama.
Pertandingan kedua klub sendiri berlangsung pada Minggu (11/4/2021) malam dan dimenangkan oleh Manchester United dengan skor 1 3. Solskjaer tak membuang waktu untuk menyerang Son Heung min saat dirinya mengikuti sesi wawancara. Pria asal Norwegia ini menggunakan analogi untuk melontarkan kritik tajam pada pemain asal Korea Selatan itu.
"Jika anak laki laki saya tidak bisa bangkit selama tiga menit, dan dia membutuhkan 10 orang untuk membantunya berdiri, maka dia tidak akan mendapat makanan apapun," ungkap Ole Gunnar Solskjaer dikutip dari Twitter B/R Football. Pernyataan tersebut sampai juga di telinga Jose Mourinho. Pria asal Portugal itu sontak saja langsung membela anak asuhnya yang menjadi sasaran murka pelatih tim lawan.
Jose Mourinho lantas memberikan tanggapan yang langsung menyeret nama Ole Gunnar Solskjaer di dalamnya. "Sonny (Son Heung min) sangat beruntung karena ayahnya adalah orang yang lebih baik dari Ole," ujar Jose Mourinho. "Karena saya pikir seorang ayah, saya sendiri adalah seorang ayah, saya pikir seorang ayah akan selalu memberi makanan kepada anak anaknya."
"Tidak peduli apa yang mereka lakukan," lanjutnya. Jose Mourinho pun sempat kecewa lantaran pernyataan Solskjaer itu tak menjadi fokus para pewarta. "Saya mengatakan padanya, apa yang akan terjadi bila saya yang mengatakan perkataan seperti itu?" ucap Mourinho.
Lantas siapakah sosok Son Heung min? Dikutip dari laman Transfermarkt , Son Heung min lahir di Chuncheon, Gangwon, Korea Selatan. Ia lahir pada tanggal 8 Juli 1992.
Pemain yang kini berusia 28 tahun itu sempat bolak balik Korea Selatan Jerman untuk mengasah kemampuan sepak bolanya. Son Heung min tercatat pernah membela tim junior Hamburg SV pada tahun 2008. Setahun kemudian, Son muda dipinjamkan ke klub Korea Selatan, FC Seoul.
Di sana, ia juga dimasukkan ke tim junior, tepatnya menjadi punggawa U18. Ketekunannya dalam menuntut dan mengasah ilmu sepak bola akhirnya berbuah manis di tahun 2010. Hamburg SV akhirnya memberi kesempatan pada pemain Timnas Korea Selatan untuk tampil di level senior.
Sejak itu, ia terus mendapat kepercayaan untuk tampil di sisi kiri penyerangan tim. Terhitung Son memperkuat panji Hamburg SV dalam 78 pertandingan. Pemain berpostur 184 sentimeter itu turut menyumbang 20 gol dan 3 assist untuk Hamburg.
Setelah tiga tahun bermain di tim senior Hamburg, bakat Son Heung min diminati oleh Bayern Leverkusen. Leverkusen rela menggelontorkan dana sekira 10 juta Euro untuk memboyong sang pemain. Ia tak kesulitan untuk langsung menembus tim starting eleven Leverkusen.
Sekaligus mengharumkan namanya sebagai pemain sayap kiri andal. Dalam 87 pertandingan bersama Leverkusen, Son Heung min mencetak 29 gol dan 11 assist. Talentanya hanya bertahan selama dua musim saja di sana.
Sebab, Tottenham Hotspur rela mengeluarkan uang senilai 30 juta Euro pada 2015 lalu untuk mengamankan jasa pemain peraih medali emas Asian Games 2018 ini. Dan sejak saat itu, ia berjibaku dengan The Lilywhites untuk meraih prestasi tertinggi di sepak bola Eropa. Sejauh ini, Son Heung min sudah dimainkan dalam 272 laga Tottenham Hotspur di semua ajang.
Produktifitas golnya pun meningkat, dimana ia sudah mencetak 104 gol dan 63 assist.
